Songke Spesial Bupati Hery Nabit untuk Yayasan Tirto Utomo

Yusni Suganda, salah satu penerus semangat Tirto Utomo (1930-1994) melalui yayasan Tirto Utomo Foundation secara resmi oleh Bupati Hery Nabit dipermandikan sebagai Ata Manggarai, sejak Sabtu, 3 Mei 2025 yang berlangsung di Rumah Gendang Ruteng Pu’u.

Tanda sahnya Yusni Suganda sebagai orang manggarai dilambangkan dengan pengenaan Kain Tenun Songke yang sudah secara khusus disiapkan Pemda Manggarai. 

Hery Nabit, selaku bupati mewakili seluruh masyarakat Manggarai mengaku bertahun-tahun Pemda Manggarai tahu bahwa dengan cara yang tidak banyak diketahui orang Yayasan Tirto Utomo Foundation sudah memberi begitu banyak kasih sayang untuk masyarakat Manggarai.

Menurutnya, atas semua kasih sayang itu tidaklah sebanding dengan ucapan terimakasih, hanya karena memang tidak ada lebih dari itu yang bisa pemda Manggarai sampaikan. 

Karena itu, berkenan untuk Yayasan Tirto, tentu teriring doa untuk ibu Tirto supaya Tuhan memberi yang terbaik. 

“Dan, untuk Yayasan, perwakilan Yayasan Tirto hari ini kami menyampaikan, ini sebuah kain sebagai ucapan terimakasih. Saya tahu bahwa ibu sudah menerima ratusan bahkan ribuan kain. Tapi, kain yang ini spesial dari pemerintah kabupaten Manggarai dan dari masyarakat Manggarai seluruhnya untuk apapun yang sudah diberikan secara iklas bagi kami di Manggarai, terimakasih.” Ungkap Bupati Hery Nabit sembari berdiri memberikan kain spesial itu kepada Yusni Suganda, keponakan Tirto Utomo.

Dibantu seorang ibu, kain spesial dari Bupati Hery Nabit itu kemudian dikenakan (Deng bagi perempuan -pen) oleh Yusni Suganda. 

Tampak, Yusni Suganda terharu usai dikenakan kais spesial, Towe Songke. 

Kepada infopertama.com, Yusni Suganda mengaku, “Sangat terhormat, bangga tentunya di Manggarai diakui sebagai orang Manggarai oleh Bupati Manggarai lagi. Bangga sekali, sangat terhormat, ya.” Ujar Yusni Suganda, Sabtu, 3 Mei 2025. 

Ia berharap, untuk pelestarian budaya semua orang, semua pihak dari yang tua hingga anak-anak muda tentu harus pegang kuat budaya Manggarai. 

“Semoga generasi yang berikutnya harus tetap meneruskan, tidak tergerus dengan budaya-budaya modern,” pungkas Yusni Suganda.

Diketahui, Yayasan Tirto Utomo Foundation telah melibatkan diri bersama Yori Antar dari Yayasan Umma Nusantara dalam berbagai upaya pelestarian budaya di Indonesia, termasuk di Manggarai. Salah satunya, keterlibatan Yayasan Tirto Utomo Foundation dalam pembangunan Rumah Niang Tirto Lopo Lawar dan Tirto Lopo Longgor di Kampung Adat, Ruteng Pu’u.

Source: Kompasiana

Dalam Damai, Ibu Lisa Tirto Utomo (1934-2023)

Tiada peristiwa yang lebih berat terasa selain perpisahan. Bagaimana tidak, sosok yang biasa kita kenal, sapa dan ajak bicara tiba-tiba tidak ada. Apalagi kehadirannya begitu dicintai oleh banyak orang. Semakin terasa sedihnya. Ibu Lisa Tirto Utomo, aku penasaran sedang apa beliau di sana ya?
Salah seorang pengagummu bercerita kalau dirinya bertemu denganmu Ibu, dalam mimpinya. Katanya engkau berada di tempat yang lebih baik. Bahkan ia menambahkan, Ibu Tirto sedang dibangunkan kediaman yang amat megah di sana. Damai di sana ya Bu. Kami, anak cucumu baik-baik saja di sini.

Geliat Sanggar-Sanggar Kesenian di Jawa

Kepergian Ibu Lisa Tirto Utomo menghadap Sang Pencipta pada 31 Juli 2023 lalu menjadi duka yang amat mendalam bagi kita semua. Namun semangat beliau untuk pelestarian budaya hendaknya jangan sampai padam. Lihatlah anak cucunya yang tersebar di beberapa daerah di Jawa. Betapa giatnya mereka, tanpa pandang usia, gemar dengan budaya leluhurnya.